Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dia berkata; Telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Abdurrahman bin Al Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar As-Shiddiq Radliyallahu'anhu dari Bapaknya dari Aisyah Radliyallahu'anha dia berkata; "Kami pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kami tidak menaksir selain untuk haji. Setelah sampai di Sarif, aku haidl. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepadaku, aku sedang menangis. Beliau lalu bersabda, 'Ada apa denganmu? Apakah kamu sedang haidl? ' Aku menjawab; Ya. Beliau bersabda: Ini adalah perkara yang telah Allah Azza wa Jalla tetapkan bagi kaum wanita, maka kerjakan apa yang dikerjakan oleh orang yang haji, kecuali thawaf di Ka'bah'."
Telah mengabarkan kepada kami 'Imran bin Yazid dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ismail bin Abdullah yaitu Ibnu Sama'ah dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwa Fatimah binti Qais -dari Bani Asad Quraisy- pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menceritakan bahwa dirinya sedang mengalami istihadah. Seingatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya, "Itu darah penyakit. Bila datang haidl maka tinggalkan shalat, dan bila telah selesai mandilah dan cucilah darah yang masih ada kemudian kerjakanlah shalat."
Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin 'Ammar dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sahal bin Hasyim dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah Radliyallahu'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila datang haidl, tinggalkan shalat, dan bila selesai, mandilah."
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Al-Laits dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari Aisyah Radliyallahu'anha, bahwa Ummu Habibah binti Jahsy meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Aku mengalami istihadhah? ' Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu darah penyakit, maka mandilah kemudian kerjakanlah shalat." Lalu dia pun mandi di setiap akan shalat.
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Al-Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Ja'far bin Rabi'ah dari 'Irak bin Malik dari 'Urwah dari Aisyah bahwa Ummu Habibah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang darah? Aisyah Radliyallahu'anha lalu berkata, "Aku melihat tempatnya mencuci pakaian penuh darah. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Tetapkanlah olehmu sesuai ukuran kebiasaan haidlmu, kemudian mandilah." Juga telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dengan hadis yang serupa, tetapi tidak menyebutkan Ja'far bin Rabi'ah.
Telah memberitakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Al Mubarak dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar berkata; Telah mengabarkan kepadaku dari Nafi' dari Sulaiman bin Yasar dari Ummu Salamah berkata; "Ada seorang perempuan yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 'Aku sedang istihadhah, maka aku tidak suci. Apakah aku harus meninggalkan shalat? ' beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak, tetapi tinggalkan shalat pada ukuran hari dan malam sesuai jadwal haidlmu, kemudian mandi dan balutlah dengan kain pada tempat keluarnya darah, lalu shalatlah'."
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Nafi' dari Sulaiman bin Yasar dari Ummu Salamah bahwa ada seorang perempuan yang selalu mengeluarkan darah pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? beliau bersabda, "Hendaklah kamu menghitung malam dan hari sesuai jadwal haidlmu setiap bulan, sebelum mengalami hal (seringnya darah keluar) tersebut dalam setiap bulannya. Bila waktu kebiasaan haidl telah selesai, maka mandi dan letakkan kain pada tempat haidl, lalu shalatlah. '
Telah mengabarkan kepada kami Ar-Rabi' bin Sulaiman bin Daud bin Ibrahim dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ishaq yaitu Ibnu Bakr bin Mudlar dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Yazid bin Abdullah yaitu Ibnu Usamah bin Al Had dari Abu Bakr yaitu Ibnu Muhammad bin 'Amr bin Hazm dari 'Amrah dari Aisyah dia berkata; Bahwa Ummu Habibah binti Jahsy -istri Abdurrahman bin Auf- mengalami istihadhah dan tidak suci, sehingga hal itu diadukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Ini bukan haidl, tetapi hentakan rahim. Jadi hendaklah dia mandi dan mengerjakan shalat. Lalu hendaklah dia memperhatikan kebiasaan masa haidlnya, kemudian meninggalkan shalat dan melihat apa yang terjadi setelah itu, lalu hendaknya mandi setiap akan shalat."
Telah mengabarkan kepada kami Abu Musa dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az-Zuhri dari 'Amrah dari Aisyah bahwa Ummu Habibah binti Jahsy pernah mengalami haidl selama tujuh tahun. Lalu ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal tersebut, dan beliau menjawab, "Itu bukan haidl, tetapi darah penyakit. ' Kemudian beliau memerintahkannya meninggalkan shalat menurut jadwal haidlnya, lalu mandi serta tetap shalat, dan dia mandi setiap akan shalat.
Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Hammad dia berkata; Telah memberitakan kepada kami Al-Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Bukair bin Abdullah dari Al Mundzir bin Al Mughirah dari Urwah bahwa Fatimah binti Abu Hubaisy berkata kepadanya, dirinya pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengadukan darahnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda kepadanya: "Itu darah penyakit. Perhatikanlah jadwal haidlmu. Jika datang maka jangan shalat dan jika telah berlalu jadwal haidlnya maka bersucilah, kemudian shalatlah antara waktu haidl yang satu ke waktu haidl yang lain."