Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dari Yunus dari Al Hasan dari Abu Bakrah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Matahari dan Bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah Ta'ala. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi Allah Azza wa Jalla menakut-nakuti hamba-Nya dengan keduanya'."
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Al Mubarak dia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Hasyim Al Mughirah bin Salamah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Wuhaib dia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mas'ud Al Jurairi dari Hayyan bin 'Umari dia berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Samurah dia berkata; "Ketika aku melemparkan anak panahku di Madinah, tiba-tiba terjadi gerhana Matahari, maka aku mengumpulkan anak panah tersebut lalu berkata; 'Aku akan memperhatikan apa yang diperbuat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat terjadi gerhana Matahari'. Aku mendatangi beliau dari belakangnya ketika beliau di Masjid. Beliau bertasbih, bertakbir, dan berdo'a hingga selesai gerhana." Ia berkata; "kemudian beliau berdiri dan Shalat dua rakaat dengan empat kali sujud."
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Salamah dia berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu Wahb dari 'Umar bin Al Harits bahwasanya 'Abdurrahman bin Al Qasim menceritakan kepadanya dari bapaknya dari 'Abdullah bin 'Umar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Matahari dan bulan tidak akan terjadi karena kelahiran atau kematian seseorang, tetapi keduanya adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah Ta'ala. Jika kalian melihat kedua gerhana tersebut maka Shalatlah."
Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim dia berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya dari Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku Qais dari Abu Mas'ud dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Matahari dan bulan tidak akan terjadi karena kelahiran atau kematian seseorang, tetapi keduanya adalah dua tanda diantara tanda-tanda kebesaran Allah Azza wa Jalla. Jika kalian melihat kedua gerhana tersebut, maka Shalatlah."
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Kamil Al Marwazi dari Husyaim dari Yunus dari Al Hasan dari Abu Bakrah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Matahari dan bulan tidak akan terjadi karena kelahiran atau kematian seseorang, tetapi keduanya adalah dua tanda diantara tanda-tanda kebesaran Allah Azza wa Jalla. Jika kalian melihat kedua gerhana tersebut, maka Shalatlah hingga terang lagi'."
Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin 'Ali dan Muhammad bin 'Abdul A'la mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid dia berkata; telah menceritakan kepada kami Asy'ats dari Al Hasan dari Abu Bakrah dia berkata; "ketika kami duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba terjadi gerhana Matahari. Beliau lalu beranjak sambil menarik bajunya, kemudian mengerjakan Shalat hingga terang kembali."
Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin 'Utsman bin Sa'id dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Al Auza'i dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; " Telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan mu'adzin untuk menyeru 'Ash Shalatu Jami'ah' (marilah kita bersama tegakkan shalat), maka orang-orang berkumpul dan menyusun barisan, kemudian beliau shalat dua rakaat bersama mereka, dengan empat kali ruku' dan empat kali sujud."
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Khalid bin Khali dia berkata; telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Syu'aib dari bapaknya dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwasanya 'Aisyah -istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- berkata; "-Ketika- terjadi gerhana pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau keluar menuju Masjid, kemudian berdiri dan bertakbir, maka orang-orang membuat shaf di belakang beliau. Beliau shalat empat kali ruku' dan empat kali sujud, sementara gerhana telah terang (usai) sebelum beliau selesai shalat."
Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim dari Isma'il bin 'Ulayyah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan Ats-Tsauri dari Habib bin Abu Tsabit dari Thawus dari Ibnu 'Abbas bahwa ketika terjadi gerhana Matahari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam shalat dengan delapan kali ruku dan empat kali sujud. Dari Atha juga demikian.
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dari Yahya dari Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepada kami Habib bin Abu Tsabit dari Thawus dari Ibnu 'Abbas dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, bahwa ketika terjadi gerhana beliau shalat. Beliau membaca ayat kemudian ruku, lalu membaca lagi kemudian ruku, lalu membaca lagi kemudian ruku, lalu membaca lagi kemudian ruku, setelah itu beliau sujud. Pada raka'at selanjutnya beliau melakukan seperti itu juga.