Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Wail dari Hudzaifah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri di hadapan kami (khutbah), tidak ada sesuatu pun yang bakal terjadi hingga datang hari kiamat kecuali beliau jelaskan saat itu (berdiri). Maka hafallah orang yang hafal dan lupalah orang yang lupa, dan para sahabatnya telah mengetahui hal itu. Sungguh, aku dapat mengingat apa yang disampaikan saat itu, sebagaimana seorang laki-laki yang mengingat wajah orang yang pergi kemudian bertemu lagi."
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Dawud Al Hafari dari Badr bin Utsman dari Amir dari seorang laki-laki dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Pada umatku akan terjadi empat macam fitnah, dan yang terakhir adalah kebinasaan."
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Utsman bin Sa'id Al Himshi berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Al Mughirah berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Salim berkata, telah menceritakan kepadaku Al 'Ala bin Utbah dari Umair bin Hani Al 'Ansi ia berkata; Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata, "Saat kami duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bercerita tentang fitnah, panjang lebar beliau bercerita seputar fitnah itu hingga beliau menyebutkan tentang fitnah Al Ahlas. Seorang laki-laki lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu fitnah Al Ahlas?" beliau menjawab: "Adanya permusuhan dan peperangan, kemudian fitnah kesenangan yang asapnya muncul dari bawah kedua kaki seorang laki-laki ahli baitku. Ia mengaku berasal dari keturunanku, padahal bukan. Wali-waliku hanya orang-orang yang bertakwa. Kemudian orang-orang akan berdamai pada seorang laki-laki layaknya pangkal paha yang bertumpuk di tulang rusuk (kesepakatan yang semu). Kemudian akan muncul fitnah seorang yang buta (dengan kekuasaan), tidak seorang pun dari umat ini kecuali ia akan mendapat satu tamparan di mukanya (bencana kerusakan darinya). Ketika fitnah itu telah dianggap usai, namun fitnah tersebut justru berkelanjutan. Seorang laki-laki yang paginya beriman menjadi kafir di waktu sore, sehingga manusia akan menjadi dua kelompok; sekelompok orang yang beriman dan tidak ada kemunafikan dalam keimanannya, dan sekelompok orang yang penuh kemunafikan dan tidak ada keimanan padanya. Jika kondisi kalian sudah begitu, maka tunggulah munculnya Dajjal pada hari itu atau keesokan harinya."
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Faris berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Farrukh berkata, telah mengabarkan kepadaku Usamah bin Zaid berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Qabishah bin Dzuaib dari Bapaknya ia berkata; Hudzaifah bin Yaman berkata, "Demi Allah, aku tidak tahu apakah para sahabatku lupa atau pura-pura lupa. Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan penyeru fitnah hingga berakhirnya masa kehidupan dunia, yang jumlahlah lebih dari tiga ratus orang kecuali beliau menyebutkan kepada kami akan namanya, nama bapak dan kabilahnya."
I came to Kufah at the time when Tustar was conquered. I took some mules from it. When I entered the mosque (of Kufah), I found there some people of moderate stature, and among them was a man whom you could recognize when you saw him that he was from the people of Hijaz. I asked: Who is he? The people frowned at me and said: Do you not recognize him? This is Hudhayfah bin al-Yaman رضی اللہ عنہ , the companion of the Messenger of Allah صلی اللہ علیہ وسلم. Then Hudhayfah said: People used to ask the Messenger of Allah صلی اللہ علیہ وسلم about good, and I used to ask him about evil. Then the people stared hard at him. He said: I know the reason why you dislike it. I then asked: Messenger of Allah, will there be evil as there was before, after this good which Allah has bestowed on us? He replied: Yes. I asked: Wherein does the protection from it lie? He replied: In the sword. I asked: Messenger of Allah, what will then happen? He replied: If Allah has on Earth a caliph who flays your back and takes your property, obey him, otherwise die holding onto the stump of a tree. I asked: What will come next? He replied: Then the Antichrist (Dajjal) will come forth accompanied by a river and fire. He who falls into his fire will certainly receive his reward, and have his load taken off him, but he who falls into his river will have his load retained and his reward taken off him. I then asked: What will come next? He said: The Last Hour will come.
I (Hudhaifah رضی اللہ عنہ) asked: Will any be spared after the use of the sword ? He replied: There will be remnant with specks in its eye and an illusory truce. He then transmitted the rest of the tradition. Qatadah applied this to the apostasy during the Caliphate of Abu Bakr. The word aqdha' (sing. qadhan) means specks, hudnah means truce and dakhan means malice.
We came to al-Yashkuri with a group of the people of Banu Layth. He asked: Who are these people? We replied: Banu Layth. We have come to you to ask you about the tradition of Hudhayfah رضی اللہ عنہ. He then mentioned the tradition and said: I asked: Messenger of Allah, will there be evil after this good? He replied: There will be trial (fitnah) and evil. I asked: Messenger of Allah, will there be good after this evil? He replied: Learn the Book of Allah, Hudhayfah رضی اللہ عنہ, and adhere to its contents. He said it three times. I asked: Messenger of Allah, will there be good after this evil? He replied: An illusory truce and a community with specks in its eye. I asked: Messenger of Allah, what do you mean by an illusory community? He replied: The hearts of the people will not return to their former condition. I asked: Messenger of Allah, will there be evil after this good? He replied: There will be wrong belief which will blind and deafen men to the truth in which there will be summoners at the gates of Hell. If you, Hudhayfah, die adhering to a stump, it will be better for you than following any of them.
If you do not find a caliph in those days, then flee away until you die, even of you die holding on (to a stump of a tree). I asked: What will come next ? He replied: If a man wants the mare to bring forth a foal, it will not deliver in till the Last Hour comes.
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari 'Abdurrahman bin Abdu Rabbil Ka'bah dari Abdullah bin Amru bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membaiat seorang imam, ia jabat tangannya dan menyerahkan keikhlasan hatinya (untuk setia), maka hendaklah ia berikan hak ketaatan padanya semampu mungkin. Jika ada pihak lain yang ingin mengambil kekuasaannya hendaklah ia penggal lehernya." Aku (perawi) bertanya, "Apakah engkau benar-benar mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Abdullah bin Amru menjawab: "Kedua telingaku mendengarnya dan hatiku mengingatnya." Aku berkata, "Sepupumu ini (Mu'awiyah), memerintahkan kami untuk melakukan begini dan begini?" ia menjawab, "Taatilah ia dalam ketaatan kepada Allah, dan ingkarilah dalam kemaksiatan kepada-Nya."
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Faris berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Celakalah orang-orang Arab dari keburukan yang kian mendekat, dan beruntunglah orang yang dapat menahan tangannya."