Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Hammad dari Abdullah bin Syaddad dari Abu 'Udzrah dari Aisyah radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memasuki tempat-tempat pemandian umum. Dan beliau memberi keringanan bagi kaum laki-laki dengan syarat mengenakan kain sarung."
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Qudamah telah menceritakan kepada kami Jarir. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya berasal dari Manshur dari Salim bin Abu Al Ja'dan, Ibnu Al Mutsanna menyebutkan dari Abu Al Malih ia berkata, "Beberapa wanita Syam menemui Aisyah radliallahu 'anhuma, Aisyah kemudian bertanya, "Dari manakah kalian?" Mereka menjawab, "Dari penduduk Syam." Aisyah berkata, "Kemungkinan kalian berasal dari Al Kurah yang para wanitanya biasa memasuki pemandian umum?" Mereka menjawab, Ya. Aisyah lalu berkata, "Ketahuilah, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang wanita yang melepas pakaiannya di luar rumah kecuali ia telah melepaskan tabir antara dirinya dengan Allah Ta'ala." Abu Daud berkata, "Ini adalah hadis Jarir, dan hadis ini lebih sempurna. Namun ia tidak menyebutkan nama Abu Al Malih. Ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda"
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ziyad bin An'am dari Abdurrahman bin Rafi' dari Abdullah bin 'Amru, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya akan ditaklukkan untuk kalian negeri orang-orang 'ajam (non Arab), dan di dalamnya akan kalian dapati beberapa bangunan yang disebut pemandian. Maka orang laki-laki tidak boleh memasukinya kecuali dengan memakai sarung, dan laranglah para wanita untuk memasukinya kecuali wanita yang sakit atau para wanita yang nifas."
The Messenger of Allah صلی اللہ علیہ وسلم saw a man washing in a public place without a lower garment. So he mounted the pulpit, praised and extolled Allah and said: Allah is characterized by modesty and concealment. So when any of you washes, he should conceal himself.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abu An Nadlr dari Zur'ah bin Abdurrahman bin Jarhad dari Ayahnya ia berkata, " Jarhad adalah termasuk para penghuni Shuffah. Ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di antara kami, sementara pahaku terbuka. Beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya paha adalah aurat."
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Sahl Ar Ramli telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari Ibnu Juraij ia berkata; aku mendapat kabar dari Habib bin Abu Tsabit dari 'Ashim bin Dlamrah dari Ali radliallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah engkau buka pahamu, dan jangan engkau melihat kepada paha orang yang hidup maupun yang mati!" Abu Daud berkata, "Dalam hadis ini terdapat sesuatu yang diingkari."
Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Umawi dari Utsman bin Hakim dari Abu Umamah bin Sahl dari Al Miswar bin Makhramah ia berkata, "Saat berjalan membawa batu berat, pakaianku terjatuh. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Ambillah pakaianmu dan jangan berjalan dalam keadaan telanjang!"
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya sebagaimana dalam riwayatnya, dari Bahz bin Hakim dari Bapaknya dari Kakeknya ia berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, tentang aurat kami, siapakah yang boleh kami perlihatkan dan siapa yang tidak boleh?" beliau menjawab: "Jagalah auratmu kecuali kepada isteri atau budak yang kamu miliki." Ia berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan suatu kaum saling bercampur dalam satu tempat (yang mereka saling melihat aurat antara satu dengan yang lain)?" beliau menjawab: "Jika kamu mampu, maka jangan sampai ada seorang pun yang melihatnya." Ia berkata, "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika salah seorang dari kami sedang sendiri?" beliau menjawab: "Allah lebih berhak untuk kamu malu darinya dari pada manusia."
Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dari Adh Dhahhak bin Utsman dari Zaid bin Aslam dari 'Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seorang laki-laki tidak boleh untuk melihat aurat laki-laki lain, dan seorang wanita tidak boleh melihat aurat wanita yang lain. Seorang laki-laki tidak boleh tidur dengan laki-laki lain dalam satu selimut, dan seorang wanita tidak boleh tidur dengan wanita lain dalam satu selimut."